Rabu, 01 Juni 2011

Jam Korupsi Indonesia


       Ada serombongan manusia yang sedang menunggu masuk di pintu neraka. Mereka dipanggil masuk satu persatu oleh pejabat malaikat yang bertugas di sana. Di dinding belakang tergantung puluhan jam dinding sebagaimana layaknya yang terlihat di bandara saja. Tetapi ada perbedaannya dengan jam yang ada di dunia ini. Kalau jam di dunia menunjukkan posisi waktu yang berbeda-beda untuk berbagai kota tujuan, jam dinding di neraka juga berbeda kecepatan putarannya. 

Salah seorang yang agak bingung bertanya kepada malaikat di sana mengapa hal itu terjadi. "Oh itu, jam yang tergantung di sana menunjukkan tingkat kejujuran pejabat pemerintah yang ada di dunia sewaktu Anda hidup." 

     Sang malaikat menjelaskan, "Semakin jujur pemerintahan negara Anda, jam negara Anda di sini semakin lambat. Sebaliknya semakin korup pejabat pemerintah negara Anda, semakin cepat pula jalannya." 


       "Coba lihat," kata seorang yang sedang antri kepada yang lainnya, "Jam Filipina berputar kencang. Berarti memang benar Marcos banyak korupsi tuh." 



"Itu lagi, itu lagi," seru yang lainnya, "Jam Kongo, negaranya Mobutu Sese Seko berputar tidak kalah cepat dari jam Philipina." 

     Mereka semua terlihat menikmati pengetahuan baru itu. Tapi mereka mencari-cari, di mana gerangan jam Indonesia. Salah seorang dari mereka memberanikan diri menanyakan kepada malaikat tadi. 

   "Oh, jam Indonesia ..... Kami taruh dibelakang dapur. Sangat cocok dijadikan kipas angin!", jawab sang malaikat.

Senin, 30 Mei 2011

Beberapa hal yang membedakan masyarakat Jepang dengan Indonesia

 


Ketika di kendaraan umum
Jepang: Penumpangnya  membaca buku atau tidur
Indonesia: Penumpangnya ngobrol, gosip, ketawa-ketiwi, cekikikan, melamun dan tidur

Ketika makan dikendaraan umum
Jepang: Sampah sisa makanan disimpan ke dalam saku celana atau dimasukan ke dalam tas, kemudian baru dibuang setelah ketemu tong sampah.
Indonesia: Dengan wajah tanpa dosa, sampah sisa makanan dibuang begitu saja di kolong bangku/dilempar ke luar jendela.

Ketika di kelas
Jepang: Yang kosong adalah bangku kuliah paling belakang.
Indonesia: Yang kosong adalah bangku kuliah paling depan.

Ketika dosen memberikan kuliah
 Jepang: Semua mahasiswa sunyi senyap mendengarkan dengan serius.
 Indonesia: Tengok ke kiri, ada yang ngobrol. Tengok ke kanan, ada yang baca komik. Tengok ke belakang, pada tidur. Cuma barisan depan saja yang serius mendengarkan, itu pun karena duduk persis di depan hidung dosen.

 Ketika diberi tugas oleh dosen
Jepang: Hari itu juga, siang/malamnya langsung nyerbu perpustakaan atau browsing internet untuk mencari data.
Indonesia: 'Kalau ada hari esok, kenapa harus dikerjakan hari ini.

Ketika terlambat masuk kelas
Jepang: Memohon maaf sambil membungkukkan badan 90 derajat dan menunjukan ekspresi malu+menyesal tidaka akan mengulangi lagi.
Indonesia: Slonong boy & slonong girl masuk begitu saja tanpa permisi kepada dosen sama sekali.

Ketika di jalan raya
Jepang: Mobil sangat jarang (kecuali di kota besar). Padahal Jepang merupakan negara produsen mobil terbesar di dunia, 'Mobilnya pada ke mana ya?
Indonesia: Jalan-jalan macet, sampai pejalan kaki susah menyebrang dan sering keserempet motor yang ugal-ugalan.

Ketika jam kantor
Jepang: Jalan-jalan teramat sepi layaknya 'kota mati'.
Indonesia: Ada oknum memakai seragam cokelat-cokelat dan seragam sekolah keluyuran di mall-mall.

Ketika membuang sampah
Jepang: Sampah dibuang sesuai jenisnya. Sampah organik dibuang di tempat sampah khusus organik. Sampah anorganik dibuang di tempat sampah anorganik.
Indonesia: Baik sampah organik maupun anorganik, bangkai binatang ataupun lainnya, semuanya tumplek menjadi satu dalam kantong kresek.

Ketika berangkat kerja
Jepang: Berangkat naik kerata atau bus kota. Mobil hanya dipakai saat acara keluarga atau yang bersifat mendesak saja.
Indonesia: 'Gengsi dooonk... Masa' naik angkot'!!

Ketika janji ketemuan
Jepang: Semuanya datang tepat pada waktu yang disepakati.
Indonesia: Salah satu pihak pasti ada yang dibiarkan sampai berjamur dan berkerak karena terlalu lama menunggu.

Ketika berjalan di pagi hari
Jepang: Orang-orangnya berjalan super cepat layaknya dikejar doggy karena khawatir telat sampai di kantor atau sekolah.
Indonesia: 'Nyantai aja cing..!! Si Boss juga paling datengnya telat'!!

Selasa, 10 Mei 2011

Tindak kejahatan yang dapat dimaklumi di Indonesia

1. Pembajakan

   Pada laporan tahunan ketujuh 2009 oleh IDC dan BSA (Business Software Alliance) yang dirilis Mei 2010, Indonesia masih menjadi delapan besar negara yang masuk kategori tingkat pembajakan tertinggi di dunia.
  
  Berdasrkan laporan tersebut, Indonesia bertengger di peringkat ke-8 dengan persentase 86 persen yang mencatat nilai komersial software bajakan sampai US$ 886 juta atau setara Rp 8 triliun.



2. Pelanggaran lalu lintas 'yang ringan'
    Tingginya pelanggaran lalu lintas bisa dilihat dari angka pelanggaran yang terus meningkat. Data di Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya tercatat catat 589.127 kasus selama tahun 2008 hingga awal 2009, atau rata-rata sehari sekitar 1.000 lebih terjadi pelanggaran. Dari angka tersebut, sekitar 60% dilakukan pengendara sepeda motor, 30% angkutan umum baik Mikrolet, Bis, Metromini dan lainnya, 10% sisanya mobil pribadi. Angka pelanggaran yang tercatat di kepolisian tersebut jauh lebih rendah dari yang sesungguhnya.
 


3. Pernikahan dibawah umur

      Laporan Pencapaian Millennium Development Goal’s (MDG’s) Indonesia 2007 yang diterbitkan oleh Bappenas menyebutkan, bahwa Penelitian Monitoring Pendidikan oleh Education Network for Justice di enam desa/kelurahan di Kabupaten Serdang Badagai (Sumatera Utara), kota Bogor (Jawa Barat), dan Kabupaten Pasuruhan (Jawa Timur) menemukan 28,10% informan menikah pada usia di bawah 18 tahun. Mayoritas dari mereka adalah perempuan yakni sebanyak 76,03%, dan terkonsentrasi di dua desa penelitian di Jawa Timur (58,31%).

Angka tersebut sesuai dengan data dari BKKBN yang menunjukkan tingginya pernikahan di bawah usia 16 tahun di Indonesia, yaitu mencapai 25% dari jumlah pernikahan yang ada. Bahkan di beberapa daerah persentasenya lebih besar, seperti Jawa Timur (39,43%), Kalimantan Selatan (35,48%), Jambi (30,63%), Jawa Barat (36%), dan Jawa Tengah (27,84%).

4.  Main hakim sendiri

     Sebagai illustrasi kasus dapat kita segarkan kembali ingatan kita pada peristiwa hukum main hakim sendiri, antara lain : Peristiwa Pembunuhan dukun santet di Jawa-Timur, lebih kurang 200 orang dieksekusi mati tanpa proses hukum ; Komplik di Sambas dan Poso di Sulawesi ; Kerusuhan di Maluku ; Kekerasan di NAD ; Pengrusakan beberapa toko, kios dan rumah oleh mereka yang diketahui berpakaian ninja di DIY ; dan yang paling pahit untuk dikenang adalah perkelahian antara sesama anggota DPR RI pada pembukaan sidang tahunan 2001 pada tanggal 01 Nopember 2001 yang langsung disaksikan oleh ratusan juta rakyat Indonesia melalui layar kaca.

Semua fenomena tersebut menunjukkan bahwa kelompok masyarakat kita cenderung menyiapkan kekuatan phisik sebagai langkah antisipasi dalam menyelesaikan setiap masalahnya ketimbang menggunakan jalur hukum yang mereka nilai tidak efektif. Budaya main hakim sendiri pada perkembangannya akan melahirkan cara-cara lain seperti teror baik dengan sasaran psikologis maupun phisik, atau yang lebih halus seperti intimidasi, pembunuhan karakter dan lain sebagainya.

5. Buang sampah sembarangan

   Pemandangan yang namanya sampah itu sudah merupakan kenyataan sehari-hari. Banyak orang membuang sampah sembarangan, dari yang berpendidikan tinggi sampai yang rendah, dari yang kaya sampai yang miskin, dari mereka yang (maaf) menjabat sampai yang tidak menjabat. Sampai-sampai ada orang yang menyatakan bahwa buang sampah sembarangan sudah menjadi tradisi atau budaya.

Yah, memang masalah sampah bagaikan lingkaran setan yang tidak ada putus-putusnya. Penanganan sampah gampang-gampang susah. Gampang jika kita semua sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Gampang jika fasilitas persampahan untuk cukup dan terpelihara. Gampang jika semua aturan mengenai persampahan ditegakkan. Gampang jika semua petugas bekerja penuh semangat. Susah, ya jika sebagian besar masyarakat suka buang sembarangan. Susah jika aturan tidak ditegakkan. Susah kalau fasilitas tidak cukup dan tidak dipelihara. Susah kalau kita saling tuding, saling menyalahkan, saling berlepas diri.

 
6. Pemukiman di sembarang tempat
  Pengaruh pertambahan penduduk di lingkungan perkotaan terhadap kehidupan masyarakat, dapat bersifat positif bersifat negatif. Yang paling banyak disoroti oleh para perencana kota adalah pengaruh negatif pertambahan penduduk, antara lain terbentuknya pemukiman kumuh, yang sering disebut sebagai slum area. Daerah ini sering dipandang potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan, karena dapat merupakan sumber timbulnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit sosial lainnya. Disamping itu, Mc Gee (1971) memandang bahwa perpindahan penduduk ke kota sering mengakibatkan urban berlebih yang pada akhirnya menimbulkan banyak masalah yang berhubungan dengan pengangguran, ketidakpuasan di bidang sosial dan ekonomi. Contoh : Pemukiman di pinggir kali, di sekitar rel kereta api, dll.

7. Diskriminasi dan SARA

   Sampai saat ini para pelaku diskriminasi dan SARA masih terbilang kurang terkena dampak hukum di Indonesia, makanya bisa dilakukan terus-menerus dan berkelanjutan. Tragedi 13-15 Mei 1998 yang terjadi merupakan peristiwa politik yang sadis, kejam dan melanggar Hak Asasi Manusia. Tragedi tersebut tentunya tidak berhenti hanya sebagai problematika rasial, tapi telah menjadi momentum pembenaran bagi lahirnya peristiwa kekerasan-kekerasan berikutnya. Peristiwa Trisakti, Semanggi I dan II, Ketapang, Kupang, Aceh, Maluku, Papua, Kalimantan Barat, Poso, Makassar, Medan, Mataram, Yogyakarta, Yayasan Doulos, Banyuwangi, dan banyak lagi lainnya, hanya dilihat sebagai peristiwa politik yang layak disesalkan, tapi tidak untuk dituntaskan penyelesaian hukumnya.

8
. Pengemis
   Tindakan tegas yang dilakukan Dinas Sosial terhadap pemberi sedekah kepada pengemis di jalan sesuai dengan Perda Nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Sanksi yang tercantum dalam perda cukup berat, kurungan tiga bulan atau denda maksimal Rp 20 juta. Dan untuk si pemberi sedekah akan didenda Rp 300 ribu.Operasi penertiban sosial sudah menjadi agenda Dinas Sosial dalam menekan angka pengemis jalanan yang terus meningkat tiap tahunnya, terutama menjelang puasa dan Lebaran.

9. Kelakuan para pejabat

   Contoh : Sebanyak 75 mobil dinas anggota DPRD DKI Jakarta masa jabatan 2004-2009 belum dikembalikan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Padahal, para wakil rakyat itu sudah mengakhiri masa jabatannya pada Selasa (25/8). Para anggota Dewan kecuali empat pimpinan Dewan diberi fasilitas berupa mobil dinas Toyota Altis tahun 2007. Mobil itu dibeli dengan menggunakan APBD DKI dan berfungsi sebagai mobil operasional. Jadi, begitu anggota Dewan berhenti, mereka wajib mengembalikan mobil tersebut.

Masih banyak lagi sebenarnya seperti : Tidur saat rapat paripurna, kasus suap dan korupsi, berkelahi sampai video porno, kalau semuanya dibahas satu persatu tidak akan cukup. Setidaknya itulah gambaran negatif kelakuan para pejabat yang tidak perlu ditiru.

Jumat, 06 Mei 2011

Rapat Obama Diintip Perempuan Misterius

Seorang perempuan misterius terlihat dalam foto di Gedung Putih saat tim Presiden Barack Obama menyaksikan drama penyergapan Osama bin Laden. Siapakah dia?

Perempuan berambut coklat itu terlihat ikut mengintip saat tim Obama sedang seru menyaksikan penyergapan tim Navy SEAL, di Situation Room Gedung Putih. Spekulasi pun beredar mengenai identitasnya.

Selain Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, hanya ia perempuan yang ada di dalam foto itu dan tampaknya menjadi satu-satunya yang berusia di bawah 40 tahun. Menurut seseorang yang ahli membuat caption foto pemerintah, perempuan tersebut adalah Audrey Tomason.

Pejabat Gedung Putih menolak mengatakan siapa sebenarnya Tomason ini dan mengapa dia ada di sana. Namun seorang ahli spionase menyatakan, Tomason kemungkinan besar seorang mata-mata senior. Sehingga menunjukkan wajahnya bisa berbahaya.

“Terungkapnya wajah bisa berbahaya bagi dirinya,” ujar si pakar yang tak disebutkan namanya, kepada The Sun.(The sun/inilah.com)
Spoiler:

"Obama is dead". Upps.. Salah!!

Osama dan Obama memang sangat mirip, hanya beda satu abjad. Wajar bila mengucapkan atau menuliskannya sering keseleo. Kemiripan ini membuat sejumlah media massa — yang buru-buru mengabarkan berita akbar ini — salah tulis. Maksud hati Osama is dead, namun yang tertulis justru Obama is dead!Kabar tewasnya Osama beredar cepat di situs berita sejumlah media massa AS, Senin (2/5/2011)lalu disambung sejumlah stasiun televisi berlomba-lomba menyiarkan breaking news.

Nah, karena kemiripan nama Osama dan Obama itu, sejumlah televisi pun melakukan kesalahan fatal. Maksud hati ingin menulis Osama, namun karena salah ketik, justru yang tertulis nama Obama.

Kesalahan pengetikan ini terjadi di televisi AS Fox News. Saat penyiar membacakan berita tewasnya Osama, di layar justru tertulis ‘Obama Bin Laden Dead’. Foto yang sempat diambil sejumlah pemirsa itu pun beredar di twitter dan menjadi olok-olok. Hingga kemudian tulisan itu diralat menjadi tulisan yang benar yakni ‘Osama Bin Laden Dead’.

Kecelakaan sebut karena buru-buru mengabarkan juga dilakukan oleh koresponsen MSNBC Norah O’Donnel. Dia menulis di Twitter bahwa ‘Obama’ telah terbunuh.
“Obama tertembak dan tewas,” tulis Norah O’Donnel di Twitter, mengutip kepala koresponden NBC di Pentagon, Jim Miklaszewski, sebagai sumbernya.
Rupanya hal ini bukan saja terjadi di media AS, di Indonesia pun demikian.

Sebuah televisi nasional menyelenggarakan siaran breaking news saat kabar Osama tewas. Namun kesalahan penulisan terjadi. Di layar tertulis ‘AS Pastikan Obama Tewas’. Sempat bertahan beberapa saat, redaksi televisi tersebut segera mengganti kesalahan ketik itu.
Namun tak urung sejumlah pemirsa sempat mengambil gambar kesalahan ketik itu. Gambarnya pun ramai diperbincangkan di twitter.(detiknews.com)

Preambule

Bismillahirrahmaanirrahiim